BUNGA
Pengertian
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga merupakan batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Fungsi bunga
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji. Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah. Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
* Kelopak bunga atau calyx;
* Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
* Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
* Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Keterangan gambar :
Bagian-bagian bunga sempurna.
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari),
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8.Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Saluran Serbuk sari
13. Serbuk sari (pollen),
14. Kepala sari (anther),
15. Perhiasan bunga (periantheum),
16. Mahkota bunga (corolla),
17. Kelopak bunga (calyx)
Bagian-bagian bunga
Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil yang melekat pada sumbu, yakni dasar bunga (reseptakulum). Bagian sumbu yang merupakan ruas batang yang diakhiri oleh bunga disebut tangkai bunga atau pedisel. Bagian steril dari bunga terdiri dari sejumlah daun kelopak atau sepal dan sejumlah helai daun mahkota atau petal. Keseluruhan sepal dalam bunga disebut kaliks, dan keseluruhan petal disebut korola. Kaliks dan korola sama-sama disebut perhiasan bunga atau periant. Jika periant tidak terbagi menjadi kaliks dan korola maka setiap helainya disebut tepal. Bagian reproduktif adalah benang sari atau stamen (mikrosporofil).dan daun buah atau karpel (megasporofil). Keseluruhan stamen disebut Andresium, sedangkan keseluruhan karpel disebut ginesium. Pada umumnya, bunga terdiri dari empat bagian bunga yang tempatnya berturut-turutdari luar ke dalam: Kaliks (kelopak), korola (mahkota), Andresium (benang sari), dan Ginesium (putik).
Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain: tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae.
- Gametofit Jantan
Gametofit jantan terdapat pada ururan ketiga dalam susunan morfologinya, setelah Kaliks dan korola. Gametofit jantan terdiri dari beberapa bagian,diantaranya:
Ø Benang sari
Kebanyakan Angiospermae memiliki kepala sari yag tetrasporangiat,dengan 2 ruang sari (lokulus) dalam setiap cuping kepala sari sehingga jumlah keseluruhannya empat. Pada sejumlah tumbuhan yang anteranya telah matang, sebelum antera memecah (terbuka sendiri) batas sntara pasangan lokulus disetiap cuping rusak, sehingga antera tetrasporangiat huytjtgjutanya menunjukkan dua lokulus. Filamen,berstruktur sederhana. Padanya,terdapat sebuah berkas pengangkut yang bersifat amfikibral disepanjang filamen dan berakhir di konektivum. Dinding antera terdiri dari beberapa lapisan sel yang merupakan turunan sel pariental primer,kecuali epidermis yang dalam perkembangannya hanya membelah pada bidang antiklinal. Dua lapisan yan penting adalah endotesium,tepat dibawah epidermis,dan tapetum,yang berbatasan dengan lokulus antera. Sel diantara kedua lapisan itu sering memipih karena tertekan, lalu rusak. Endotesium membentuk penebalan tak rata, terutama didinding radial dan tangensial dalam. Pengerutan deverensial yang terjadi padanya ketika antera mengering saat matang, memudahkan terjadinya retakan atau celah pada antera untuk membebaskan serbuk sari. Membukanya antera sering dimulai pada celah atau stomata yang tidak berfungsi. Sel tafetum bersifat sekretori dan penuh sitoplasma padat. Isi sel tapetum diserap oleh butir serbuk sari yang sedang berkembang dalam lokulus sehingga ketika butir serbuk sari matang, biasanya tapetum sudah berdegenerasi. Untuk membebaskan serbuk sari, selain lewat celah atau stomium, tumbuhan dapat memiliki pori disisi lateral atau diujung cuping antera.
Ø Serbuk Sari
Hasil mikrosporogenesis adalah mikrospora atau butir serbuk sari. Butir tersebut berupa tubuh yang bersimetri radial atau bilateral dan pada dindingnya terdapat bagian yang kurang kuat yang disebut aperatur, ada yang bulat(pori), dan ada yang memanjang(kolpi). Waktu serbuk sari berkecambah, tabung polen akan muncul melalui apertur, meskipun ada pula serbuk sari yang tanpa arpertur.
Sel sporogen primer memulai pembelahan mitosis dalam dataran yang berbeda, bersamaan dengan perkembangan dinding kantong sari. Turunan dari pembelahan ini adalah sel induk serbuk, yang juga dikenal sebagai mikrosporosit. Tiap sel induk mengalami pembelahan miosis membentuk suatu tetradbutir serbuk, yaitu empat mikrospora haploid. Tetrad diselubungi oleh dinding kalosa. Susunan tetrad biasanya tetrahedral atau isobirateral.
Berdasarkan pada cara pembentukan dinding dan pembelahan miosis dari sel induk serbuk ada dua tipe perkembangan butir serbuk sari yaitu:
a. Tipe suksesif, yaitu setiap pembelahan inti diiringi dengan pembentukan dinding.
b. Tipe simultan, yaitu tekanan kearah tepi mulai berkembang hanya setelah keempat inti dibentuk, dan pembentukan dinding menghasilkan tekanan kearah dalam.
Tipe simultan dimiliki oleh tumbuhan dikotil, sedangkan tipe suksesif dimiliki pada kebanyakan monokotil, meskipun hal ini tidak mutlak karena ada perkecualian. Seringkali, butir serbuk dari setiap tetrad terpisah satu dengan yang lain dan mereka terletak bebas didalam kantong sari. Antara butir sari dihubungkan oleh benang yang agak liat. Pada beberapa tumbuhan misalnya eriaceae, butir serbuk sari tetap tinggal sebagai tetrad sampai masak. Pada tumbuhan tertentu misalnya, acacia, tetrad berkumpul bersama dalam satu kelompok, yang dapat berisi 64 butir serbuk. Kelompok ini ditemukan dalam ruangan terpisah yang dibentuk selama perkembangan pada bagian melintang kantong sari. Pada beberapa tumbuhan, misalnya asclepiadaceae, semua butir sebuk dari kantong digabung dalam suatu masa padat yang disebut polinium. Pada orcidaceae, polinium juga dibentuk, tetapi pada genus tertentu dari familia ini poliniumnya kurang padat kerena terdiri atas sekelompok kecil butit serbuk,yaitu masula, yang tergabung secara sangat longgar. Suatu butir serbuk sari yang masak dikelilingi oleh dinding pektoselulosa tipis,yaitu intin. Disebelah luar intin,ada lapisan yang disebut eksin. Komponen utama dari eksin adalah sporopolenin. Diperkirakan sporopolenin adalah polimer oksidatif dari karotenoid atau esterkarotenoid.
- Gametofit Betina
Ginoesium tersusun dari karpela bebas (apokarpus) atau berlekatan (sinkarpus), yang biasanya terdiri atas 3 bagian :
- Ovarium (bakal buah), suatu bulatan yang berisi satu atau lebih ovulum (bakal biji)
- Stilus (tangkai putik), yang dihasilkan dari pemanjangan dinding ovarium
- Stigma (kepala putik), bagian diujung stilus yang mempunyai struktur permukaan yang memungkinkan terjadinya penyerbukan.
Ovulum menempel pada daerah penebalan khusus dinding karpela yang disebut plasenta.
ü Ovulum
Ovulum terdiri atas nuselus yang dikelilingi oleh satu atau dua integumen dan menempel pada plasenta dengan sebuah tangkai yang disebut funikulus. Pada ujung ovulum yang bebas terdapat celah kecil yang disebut mikropil. Daerah tempat integumen berlekatan dengan funikulus disebut khalaza. Sel nuselus biasanya terdapat dibawah lapisan paling luar pada ujung mikropil, dan disebut sel induk megaspora. Karena itu, nuselus dianggap sebagai megasporangium.
Ovulum dibedakan menjadi dua tipe utama, yaitu ortotropus atau atropus dan anatropus. Atropus, apabila ujung nuselus pada garis lurus dan bersambungan dengan funikulus. Anatropus, apabila ujung nuselus diarahkan kebelakang menuju dasar funikulus. Diantara kedua bentuk ekstrim tersebut terdapat tahap peralihan yang berbeda, yaitu sumbu ovulum mengarah keberbagai arah, ada yang disebut hemianatropus, kampilotropus, dan amfitropus. Pada plumbaginaceae, opuntia, dan beberapa genus lain dari cactaceae, funikulus sangat panjang dan mengelilingi ovulum. Tipe ini disebut sirsinotropus.
Ovulum berkembang dari plasenta ovarium. Primordia ovulum berasal dari pembelahan periklin sel dibawah lapisan permukaan plasenta. Integumen bagian dalam mulai berkembang dan mulai terjadi pembelahan periklin dalam protodrem. Pertama kali, integumen tampak seperti cincin dibagian tepi kemudian tumbuh menuju ujung dan menutupi nuselus kecuali mikropil. Permulaan integumen luar terjadi karena pembelahan periklin lapisan dibawah permukaan. Perkembangan kedua integumen sama.
Pada kebanyakan tumbuhan, integumen luar tidak mencapai mikropil. Pada tumbuhan dengan bunga simpetala, nuselus biasanya dibungkus oleh integumen tunggal atau unitagemik. Sementara pada dikotil, ovulum mempunyai dua integumen atau bitagmik. Pada khalaza, tidak ada perbedaan antara jaringan integumen dan funikulus.
ü Megasporogenesis
Ada tumbuhan yang mempunyai beberapa sel induk megaspora didalam ovulum tunggal, tapi biasanya hanya sebuah sel induk yang berkembang dalam tiap nuselus. Umumnya, sel sporogen berkembang langsu ng dari hipodermis sel nuselus. Sel ini dapat dibedakan dari sel tetangganya karena ukuran sel, ukuran inti, dan kepadatan sitiplasmanya. Sel hipodermis pertama kali membelah menjadi sel pariental, bagian luar biasanya lebih kecil, dan sebuah sel didalam yang lebih besar merupakan sel sporogen primer. Selanjutnya, sel tersebut berkembang menjadi sel induk megaspora, dan sel pariental membelah membentuk sejumlah sel sehingga sel induk megaspora ditekan kedalam. Ovulum dengan tipe nuselus ini disebut krasinuselat. Sel induk megaspora mengalami pembelahan miosis membentuk empat megaspora yang disusun dalam satu deretan, dan biasanya tiga yang terdekat dengan mikropil mengalami kemunduran sehingga tinggal satu megaspora yang membesar.
sumber:http://mujibursyahid.blogspot.com/2013/03/anatomi-tumbuhan-akar-batang-daun-bunga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar