Kamis, 02 Agustus 2018

Stuktur dan Fungsi Jaringan pada Daun

Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


 A. Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Namun, pada perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat embrionik. Jaringan yang bersifat embrionik adalah jaringan meristem yang selalu membelah diri. Pada korteks batang terjadi pembelahan tetapi pembelahannya sangat terbatas. Sel meristem tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan. Jaringan yang terbentuk tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri lagi. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

a. Jaringan meristem primer
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Aktivitas jaringan meristem primer mengakibatkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

b. Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem ini berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar.
b. Meristem interkalar; terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku rumput-rumputan.
c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).

2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifat-sifat jaringan dewasa antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel telah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.

Menurut asal meristemnya, jaringan dewasa dibedakan atas jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan sekunder berasal dari meristem sekunder.
Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain :

a. Jaringan pelindung (epidermis)
Jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh faktor luar yang merugikan pertumbuhannya. Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (derivat epidermis), misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus.

b. Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses fisiologis. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.

c. Jaringan penyokong (penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami penebalan selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim mempunyai protoplas, sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim. Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder. Oleh karena kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder dan bahan penguat (lignin) maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya.
2) Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut umumnya dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya berbentuk seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Sklereid lebih pendek daripada serat.

 



d. Jaringan pengangkut (vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea, trakeid, serta unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem.
1) Xilem
Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim xilem.
2) Floem
Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem. Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu kolateral, konsentris, dan radial.
1) Tipe kolateral
Berkas pengangkut disebut kolateral jika berkas pengangkut xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem.
Tipe kolateral dibagi menjadi 2, yaitu kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Jika antara xilem dan floem terdapat kambium maka disebut kolateral terbuka. Kolateral terbuka dijumpai pada dicotyledon dan gymnospermae.  Pada kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium misal pada monocotyledon.
2) Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila xylem dikelilingi floem atau sebaliknya.
3) Tipe radial
Disebut tipe radial apabila xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran. Contoh pada akar monocotyledon.

e. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.

B. Organ Tumbuhan
1. Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Tidak semua akar dapat mengisap zat-zat makanan, tetapi hanya bagian tertentu saja yaitu bagian yang belum diliputi gabus dan bagian yang belum tua. Bagian yang berperan dalam penghisapan makanan ini mudah mengalami kerusakan karena lingkungan yang tidak cocok, misalnya karena aerasi yang jelek, kurangnya kadar air dalam tanah, tingginya keasaman tanah.

Bagian-bagian akar adalah sebagai berikut.
a. Meristem apikal
Meristem apikal terdapat di bagian ujung akar, merupakan titik awal pertumbuhan akar. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, dan kemudian daerah deferensiasi. Daerah diferensiasi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Daerah pendewasaan jaringan primer
b. Daerah jaringan primer yang sudah dewasa. Setelah itu terjadi pertumbuhan jaringan sekunder.

b. Kaliptra
Kaliptra merupakan tudung akar atau bagian yang menutupi meristem apikal. Kaliptra berfungsi sebagai sarung pelindung akar. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Sel sel dipermukaannya terus menerus lepas secara berkesambungan, dan sel dibawahnya menjadi berlendir. Sel-sel baru terbentuk pada tudung akar bagian dalam dari meristem apikal.

Struktur anatomi akar dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
a. Epidermis (lapisan luar/kulit luar)
Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat. Epidermis akar umumnya tidak berkutikula. Pada daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Bulu akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.

b. Korteks (lapisan pertama/kulit pertama)
Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks terdiri atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun melingkar. Di dalam korteks terdapat ruang-ruang antarsel sebagai tempat penyimpanan udara. Fungsi korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.

c. Endodermis (lapisan antara korteks dan stele)
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel endodermis mengalami penebalan gabus. Penebalan berupa rangkaian berbentuk pita. Penebalan seperti pita ini disebut pita kaspari. Penebalan semula berupa titik yang disebut titik kaspari. Penebalan gabus menyebabkan dinding sel tidak dapat ditembus oleh air. Untuk masuk ke silinder pusat, air melalui endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan yang disebut dengan sel penerus. Endodermis berperan mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.

d. Stele (silinder pusat, yaitu lapisan tengah akar)
Silinder pusat terletak di sebelah dalam endodermis. Di dalamnya terdapat pembuluh kayu (xilem), pembuluh tapis (floem) yang sangat berperan dalam proses pengangkutan air dan mineral, dan perisikel yang berada tepat di sebelah dalam endodermis. Perisikel berfungsi membentuk akar cabang. Akar ini akan menembus ke luar melalui endodermis, korteks, dan epidermis. Pertumbuhan cabang akar ini disebut pertumbuhan endogen. Pada tanaman dikotil, di antara xilem dan floem terdapat kambium ikatan pembuluh. Pada tanaman monokotil, selain xilem dan floem terdapat empulur tetapi tidak terdapat kambium ikatan pembuluh.

Berdasarkan strukturnya, secara umum terdapat dua macam akar, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
a. Akar tunggang
Akar tunggang berasal dari akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar primer (akar pokok). Akar tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan berbiji terbuka. Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:

1) Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Jika ada percabangannya biasanya terdiri atas akar-akar halus yang berbentuk serabut. Akar tunggang demikian sering kali berhubungan dengan fungsinya menyimpan air dan makanan. Akar tersebut mempunyai bentuk yang istimewa. Akar tunggang pada tanaman wortel dan lobak disebut dengan akar tombak atau akar pena. Ada juga akar tunggang yang berbentuk gasing seperti yang terdapat pada tanaman bengkoang dan bit karena pangkal akar besar membulat. Akar-akar serabut sebagai cabang hanya terdapat pada ujung yang sempit meruncing.

2) Akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk kerucut panjang tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang. Daerah perakaran menjadi luas sehingga penyerapan makanan lebih banyak. Akar tunggang jenis ini banyak dijumpai pada tanaman yang ditanam dari biji missal pohon mangga, nangka, rambutan dll.

b. Akar serabut
Akar serabut adalah akar yang tumbuh dari pangkal batang setelah akar lembaga (embrio) mati. Akar ini terutama terdapat pada tumbuhan monokotil. Pada tumbuhan berakar tunggang terdapat akar lembaga yang tumbuh terus membesar dan memanjang dan akhirnya menjadi akar primer atau akar pokok, sedangkan pada tumbuhan berakar serabut akar lembaga tidak tumbuh terus dan akhirnya mati. Pada pangkal batang akan tumbuh akar serabut yang ukurannya lebih kecil daripada akar lembaga, namun bercabang-cabang.

Berdasarkan cirinya, akar serabut dibagi dalam berbagai bentuk, yaitu:
1) akar bentuk benang, misalnya pada tanaman padi dan jagung,
2) akar gantung atau akar udara, misalnya pada pohon beringin,
3) akar pengisap, misalnya pada benalu,
4) akar pelekat, misalnya pada sirih,
5) akar nafas, misalnya pada bogem,
6) akar tunjang, misalnya pada pandan dan bakau,
7) akar pembelit, misalnya pada vanili,
8) akar banir, misalnya pada sukun, dan
9) akar lutut, misalnya pada pohon tanjung.

Fungsi akar antara lain sebagai berikut :
a. Menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah
Akar dipergunakan oleh tumbuhan untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Akar menyerap bahan-bahan mineral bersamaan dengan air dari lingkungannya. Air masuk ke dalam akar melalui rambut-rambut akar. Rambut akar atau bulu akar merupakan perubahan bentuk dari jaringan epidermis akar yang berfungsi mengisap air dan unsur-unsur hara dari dalam tanah.

b. Memperkokoh berdirinya batang tanaman
Akar dapat memperkokoh berdirinya tumbuhan sehingga dapat berdiri tegak di tempat tumbuhnya. Tumbuhan yang tinggi membutuhkan sistem perakaran yang semakin kuat untuk menahan terpaan angin yang semakin besar.

c. Tempat menyimpan cadangan makanan
Sebagian tanaman menyimpan cadangan makanan pada akarnya. Makanan yang disimpan biasanya berupa pati atau tepung. Cadangan makanan yang tersimpan dalam akar dipergunakan selama masa pertumbuhan tertentu dan akan digunakan untuk proses pertumbuhan pada masa pertumbuhan selanjutnya. Sebagian tanaman yang tergolong herba sangat tergantung pada cadangan makanan yang tersimpan dalam akar terutama untuk mengatasi kondisi lingkungan yang buruk, misalnya pada musim kemarau sehingga tanaman tersebut dapat bertahan hidup.

d. Bernapas (respirasi)
Sel-sel yang terdapat pada akar juga membutuhkan oksigen untuk melakukan pernapasan seperti halnya sel-sel pada makhluk hidup lainnya. Untuk mencukupi kebutuhan akan oksigen tersebut maka akar mengambil oksigen dari rongga-rongga partikel tanah. Tanah yang gembur akan lebih mudah ditembus oleh udara sehingga kandungan oksigennya akan semakin banyak dibandingkan tanah yang padat. Tanah gembur dan banyak mengandung kompos atau tanah berpasir memiliki banyak rongga sehingga mudah ditembus udara.

e. Alat perbanyakan secara vegetatif
Akar sebagai alat perbanyakan secara vegetatif, misalnya pada pohon sukun dan cemara. Pada tanaman sukun dan cemara akar yang menyumbul dari dalam tanah dapat menghasilkan tunas dan akhirnya menjadi tanaman baru.

2. Batang
Fungsi batang antara lain sebagai berikut :
a. Mendukung tubuh tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.

Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas tanah dan di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe. Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:
a. epidermis
b. korteks
c. endodermis

Jenis batang pada tumbuhan angiospermae ada tiga, yaitu:
1. Tipe lunak berair (herbaseus atau terna). Contoh: Kaktus.
2. Tipe berkayu (lignosus). Contoh: Pohon mangga, pohon beringin, pohon jati.
3. Tipe rumput (kalmus). Contoh: Tanaman padi.

Beberapa spesies tumbuhan memiliki batang yang mengalami modifikasi untuk fungsi yang beragam. Modifikasi batang antara lain sebagai berikut.
1. Rhizoma
Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah atau dekat dengan permukaan tanah. Rhizoma mempunyai ruas-ruas pendek dan pada bukunya terdapat daun-daun seperti sisik. Di sepanjang rhizome dapat dijumpai adanya akar adventif, terutama di permukaan bagian bawah. Rhizoma merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada famili Zingiberaceae (jahe-jahean).

2. Stolon
Stolon mirip dengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegak di dalam tanah.

3. Runner
Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang permukaan tanah, dan mempunyai ruas yang panjang, misalnya pada tanaman stroberi.

4. Umbi batang (tuber)
Misal pada kentang berkembangnya beberapa ruas di ujung stolon. Mata tunas pada umbi kentang merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setiap mata tunas tersebut akan mampu berkembang menjadi individu baru.

5. Umbi lapis (bulb)
Umbi lapis merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging, dengan satu batang kecil dan pendek pada ujung bawah. Daun berdaging mengandung cadangan makanan. Pada bawang merah, daun berdaging selalu dikelilingi oleh daun-daun seperti sisik. Umbi lapis juga dijumpai pada tanaman tulip, lili, dan lain-lain.

6. Umbi kormus (corm)
Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak seluruhnya merupakan jaringan batang. Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh permukaan kormus.

3. Daun (Folium)
Pada daun terjadi peristiwa fotosintesis. Fotosintesis untuk memasak bahan makanan penyusun energi bagi tumbuhan ini dilakukan pada bagian daun yang disebut klorofil.

Stomata berupa pori-pori kecil terdapat di epidermis atas dan bawah daun. Pada tumbuhan darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak daripada epidermis atas daun. Hal ini merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun. Celah stomata terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma mengerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran stomata yang berperan penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun dengan lingkungan luar. Selain itu, stomata juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari tumbuhan. Sistem jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun tumbuhan dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang.

Jaringan pagar dapat mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga karang merupakan tempat pertukaran gas karena sel-selnya tersusun longgar dengan ruang interselular yang banyak. Tulang-tulang daun yang mengandung berkas pembuluh tersebar di seluruh mesofil. Satu berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem dikelilingi oleh sel-sel parenkim berdinding tebal yang disebut dengan seludang pembuluh.

Berkas pembuluh yang terdapat pada daun tersambung secara kontinu dengan berkas pembuluh yang terdapat pada batang. Hal ini memungkinkan tersalurkannya air dan mineral terlarut dari tanah ke daun dan juga memungkinkan tersalurkannya hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan lainnya. Pada tumbuhan jagung dan tebu, seludang pembuluh adalah tempat terjadinya siklus Calvin dari proses fotosintesis.

sumber:http://glorybiology.blogspot.com/p/blog-page.html

Stuktur dan Fungsi Jaringan pada Batang

Struktur dan Fungsi Jaringan Batang

Artikel kali ini akan menjelaskan tentang Struktur dan Fungsi Jaringan Batang,  Maristem, Epidermis, Felogen, Korteks, Stele

Pada umumnya tumbuhan yang kamu lihat memiliki batang yang berdiri tegak di atas tanah serta mendukung cabang, daun, dan bunga.

Tempat melekatnya daun dan tunas pada batang adalah buku (nodus) dan batang di antara dua buku disebut ruas (internodus). Anatomi batang tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki ciri masingmasing.

Seperti halnya pada akar, batang bila diiris melintang menunjukkan bagianbagian (daerah) atau jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam tersusun sebagai berikut: epidermis, korteks, dan silinder pusat.

Jaringan terluar dari batang, yaitu epidermis. Pada batang dikotil dewasa, epidermis akan rusak dan digantikan oleh periderm (jaringan gabus).

Beberapa batang memiliki fungsi tambahan, misalnya pada kunyit dan kentang. Rimpang kunyit dan umbi kentang sebenarnya adalah batang yang memiliki fungsi tambahan sebagai tempat penyimpan cadangan makanan.

Bentuk batang dikotil dan monokotil sangat jelas berbeda. Dikotil memiliki batang berkayu, sementara monokotil tidak.

Perbedaan ini dikarenakan jaringan yang menyusunnya sedikit berbeda. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dipaparkan jaringan yang menyusun batang dikotil dan monokotil.

Maristem

Jaringan meristem batang terletak di ujung batang. Jaringan ini terus membelah membentuk sel-sel baru yang akan berdiferensiasi menjadi jaringan lain.

Akibat dari aktivitas meristem batang ialah terjadi pertambahan tinggi batang menjauhi gravitasi bumi. Di bagian meristem ini terdapat hormon auksin yang membimbing arah pertumbuhan batang mendekati sumber cahaya.

Meristem di pucuk selain menambah panjang, juga mengatur percabangan (pada dikotil) dan juga pembentukkan daun.

Epidermis

Jaringan yang tersusun atas selapis sel dan terletak paling luar ini berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada dibawahnya dari kerusakan mekanis dan infeksi patogen.

Namun, aktivitas meristem sekunder yang menyebabkan pembesaran batang menyebabkan epidermis pecah dan mengelupas.

Selanjutnya peran epidermis akan digantikan oleh kambium gabus (felogen) yang terletak dibawahnya membentuk lapisan periderm.

Epidermis batang mengalami modifikasi menjadi:

  • Spina
  • Lentisel, merupakan celah sel epidermis yang terbentuk dari lapisan epidermis yang pecah karena aktivitas pertumbuhan sekunder. Lentisel erfungsi sebagai pertukaran zat (gas) seperti oksigen, karbondioksida, dan uap air.
  • Trikomata
  • Kutikula

Felogen

Kambium gabus atau felogen merupakan jaringan yang terbentuk dari lapisan korteks paling luar. Kambium gabus merupakan jaringan dewsa yang bersifat merismatik, artinya aktivitas pembelahan yang dilakukan oleh kambium gabus akan menghasilkan jaringan baru.

Lapisan periderm merupakan kelompok jaringan kambium gabus yang telah berdiferensiasi membentuk sel-sel yang siap menggantikan epidermis yang mengelupas akibat pertumbuhan sekunder.

Lapisan periderm ini mengalami penebalan oleh suberin yang tak tembus oleh air membentuk lapisan seperti lapisan gabus.

Keberadaan lapisan suberin ini berguna dalam mencegah adanya kehilangan air serta melindungi dari gangguan mekanik ataupun infeksi patogen (jamur atau bakteri atau virus).

Korteks

Pada tumbuhan berkayu (dikotil dan gymnospermae) lapisan korteks memiliki diameter yang sempit. sementara itu pada tumbuhan dengan batang yang menjalar di permukaan tanah, diameter kortek cukup besar.

Hal ini berkaitan dengan fungsinya, lapisan jaringan korteks merupakan lapisan sel yang berasal dari sel-sel parenkim.

lapisan korteks memiliki vakuola yang cukup besar yang berguna untuk menyimpan cadangan makanan, selain itu menyimpan getah, atau minyak, atau senyawa lainnya.

Stele

Stele atau silinder pusat merupakan bagian yang menyusun pusat batang dan juga akar. Stele batang tersusun atas jaringan pengangkut yang pada tumbuhan dikotil dn monokotil susunannya sangat berbeda. Silinder pusattersusun atas:

  • Floem (jaringan tapis)
  • Kambium vaskular (dikoti)
  • Xilem (jaringan kayu)
  • Empulur


Tersusun atas sel –sel parenkim yang berfungsi sebagai sentral dari tumbuhan, menegakkan tumbuhan.
Susunan berkas pengangkut pada monokotil dan dikotil sedikit berbeda dikarenakan ketiadaan kambium pada monokotil.

Oleh karena itu, tumbuhan dikotil memiliki tipe berkas pengangkut yaitu kolateral terbuka, yakni susunan jaringan floem dan xilem dipisahkan oleh kambium.

Sementara tipe berkas pengangkut pada monokkotil ialah kolateral tertutup. Jika dilihat dibawah mikroskop, berkas pengangkut pada dikotil tersusun rapi melingkar, sementara pada monokotil berkas pengangkutnya tersusun tersebar.

sumber:http://pustakauntuksemua.blogspot.com/2017/02/struktur-dan-fungsi-jaringan-batang.html

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar


Struktur dan Fungsi Jaringan Akar Menurut Ahli Biologi

Posted on 

DisenPendidikan.Com – Perhatikan Gambar 3.3 Apakah bagian terbesar dari tumbuhan ini? Mungkin kamu akan menebak bagian yang terbesar adalah batang atau cabang. Apakah kamu melihat akarnya? Pada tumbuhan tertentu luas perakaran lebih besar dibandingkan luas kanopi atau mahkotanya, seperti pada Gambar 3.3. Pohon yang tinggi memiliki akar yang begitu banyak.

Struktur Akar
Struktur Akar

Akar pada tumbuhan berfungsi sebagai jangkar, melindungi tumbuhan dari tiupan angin atau arus air. Oleh karena itu, akar mampu mendukung bagian tumbuhan lainnya.
Apakah kamu dapat membedakan antara akar dan batang? Menurutmu rimpang jahe, kunyit, dan lengkuas termasuk akar atau batang? Struktur akar berbeda dengan batang. Batang memiliki ruas dan buku, sedangkan akar tidak memiliki ruas dan buku. Buku merupakan tempat melekatnya daun dan tunas, ruas adalah bagian batang diantara dua buku. Berdasarkan perbedaan tersebut, apakah pada akar akan tumbuh tunas?
Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tempat tumbuhnya atau tanah, menyerap air dan garam-garam mineral terlarut dalam tanah, serta membantu menegakkan batang. Pada beberapatumbuhan akar juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya karbohidrat atau zat tepung.
Bagaimana struktur jaringan yang menyusun organ akar? Coba perhatikan gambar irisan melintang dari organ akar pada kelompok tumbuhan angiospermae pada Gambar 1.1 di bawah ini.

Struktur Jaringan Akar
Struktur Jaringan Akar

Akar tumbuhan dikotil maupun monokotil bila dilakukan irisan melintang tampak bagian-bagian (daerah) atau jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam sebagai berikut. Epidermis, korteks, dan silinder pusat. Jaringan terluar akar adalah epidermis.

Sel-sel epidermis tersusun rapat satu dengan yang lain, tanpa ruang antarsel.

Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus air. Epidermis dapat termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan. Bagian kedua berupa.daerah korteks yang berisi jaringan-jaringan parenkim. Jaringan parenkim terdiri atas lapisan- lapisan sel berdinding tipis.
Susunan sel tidak rapat sehingga banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Korteks juga berfungsi untuk tempat penylmpanan cadangan makanan. Lapisan terdalam dari korteks disebut endodermis. Lapisan endodermis tersusun atas selapis sel yang menjadi pembatas antara korteks dan silinder pusat. Pada endodermis ditemukan bentukan seperti pita yang disebut pita kaspari yang berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
Di sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat atau stele. Silinder pusat tersusun atas jaringan pembuluh pengangTaiT^njaringan- jaringan pendukung lainya seperti perisikel dan parenkim empulur. Sel-sel perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar. Berkas-berkas pembuluh pengangkut terdiri atas xilem dan floem.
Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dari akar melaluTBatang kedaun. Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan”
Susunan slinder pusat terdiri dari perisikel dan berkas pengangkut. Di sebelah dalam terdapat berkas xilem dan floem. Berkas floem terpisah berseling dengan xilem. Tipe berkas pengangkut yang demikian disebut radial. Xilem membentuk bangunan seperti bintang.
Pada akar monokotil xilem membentuk bangunan bintang yang berlengan banyak yaitu lebih dari 12 lengan. Pada dikotil xilem membentuk bangunan seperti bintang namun jumlahnya 2 sampai 6 lengan.

Pada akar dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium.

Kambium, merupakan jaringan yang selalu membelah. Pembelahan kearah luar akan membentuk floem sekunder, pembelahan ke arah dalam membentuk xilem sekunder. Jaringan terdalam pada akar adalah parenkim empulur. Pada akar tumbuhan dikotil parenkim empulur sedikit berkembang bahkan tidak ada. Pada akar monokotil parenkim empulur berkembang dengan baik.
Keberadaan parenkim empulur pada akar dikotil dan monokotil dapat kamu amati pada irisan malintang akar. Pada irisan melintang akar dikotil kamu akan menemukan parenkim empulurnya sedikit bahkan tidak ada. Pada akar monokotil kamu akan menemukan jaringan empulur yang banyak.

sumber:http://www.dosenpendidikan.com/struktur-dan-fungsi-jaringan-akar-menurut-ahli-biologi/

Jaringan Dewasa

JARINGAN DEWASA TUMBUHAN

JARINGAN DEWASA/PERMANEN
  • Jaringan permanen adalah jaringan yang bersifat non meristematik yang sel-selnya tidak melakukan defrensiasi dan specialisasi lagi atau tidak mempunyai kemampuan totipotensi .
  • Kemampuan totipotensi adalah kemampuan jaringan yang sel selnya bisa cleavage /membelah , berdefrensiasi-specialisasi membentuk sel yang berbeda dari yang sebelumnya.
  • Jaringan dewasa ini sel selnya masih mempunyai kemampuan untuk membelah membentuk seperti dirinya misalnya untuk regenerasi , tumbuh namun untuk totipotensi tidak terjadi OK
Jaringan permanen dibentuk dari hasil defensiasi sel-sel meristem, yang terdiri dari meristem primer dan meristem skunder.
Yang termasuk jaringan permanen :
  1. Jaringan epidermis.
  2. Jaringan parenkim.
  3. Jaringan penyokong.
  4. Jaringan pengangkut.
  5. Jaringan gabus.
Untuk melihat keberadaan Jaringan itu ada dimana , tentu kita bisa lihat di Organ organ tumbuhan misal organ daun (lihat gambar) , akar dan organ batang .

Jaringan permanen pada tumbuhan berfungsi antara lain :
  1. Jaringan epidermis, melindungi jaringan yang berada didalamnya.
  2. Jaringan parenkim palisade, tempat penyelenggara fotosintesis.
  3. Jaringan parenkim spons, sebagai tempat penyimpan hasil fotosintesis sebelum dialirkan ke floem dan diedarkan keseluruh tubuh , kadang kadang bisa utuk membantu fotosintesis
  4. Jaringan kolenkim, sklerenchym jaringan penguat pada organ tubuh tumbuhan yang muda.
  5. Berkas pembuluh atau berkas vaskuler daun yaitu floem dan xilem terdapat pada ibu tulang daun
  6. Xilem , mengangkut air dan mineral dari dalam tanah melalui akar sampai daun
  7. .Floem, mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.

Jaringan Epidermis
  • yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan (akar, batang , daun, bunga, buah, dan biji ) . jadi pada permukaan organ primer tumbuhan,seperti akar,batang,daun,bunga dan buah. sehingga berfungsi untuk melindungi bagian dalam tumbuhan
Ciri-ciri jaringan epidermis adalah: 
  1. Tersusun dari sel-sel hidup.
  2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
  3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel , bentuk seperti balok
  4. Tidak memiliki klorofil, kecuali pada tumbuhan paku
  5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
  6. Mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika)

Jaringan Parenkim
  • Jaringan Parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Disebut sebagi jaringan dasar karena sebagai penyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
  • Pada daun parenkim merupakan mesofil daun yang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
  • Parenkim juga dijumpai sebagai penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.
  • Parenkim merupakan sel hidup
  • Bentuknya bersegi banyak, ataupun berbentuk bintang
  • Terdapat pada korteks akar, batang, dan mesofil daun
  • Fungsinya antara lain dalam fotosintesis, penyimpanan bahan, dan penyembuhan luka

Jenis-jenis sel parenkim dapat dibedakan menurut
  1. bentuk
  2. fungsinya.
Berdasarkan bentuknya, sel parenkim dibagi menjadi 3, yaitu
  1. Parenkim Palisade, merupakan penyusun mesofil daun, bentuk selnya panjang, mengandung banyak kloroplas
  2. Parenkim Spons (bunga karang), sebagai penyusun mesofil daun, ruang antar selnya relative besar, dengan susunan sel yang tidak teratur
  3. Parenkim lipatan, dinding selnya melipat ke arah dalam dan mengandung kloroplas, misalnya pada mesofil daun padi, dan daun pinus.
Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi 5, yaitu:
  1. Parenkim asimilasi (klorenkim). di dalam sel-selnya terdapat kloroplas untuk berfotosintesis, terdapat pada mesofil daun, dan pada batang yang berwarna hijau
  2. Parenkim pengangkut, terdapat pada batang dengan sel berbentuk memanjang menurut arah angkut
  3. Parenkim air, terdapat pada tumbuhan xerofit, epifit, sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi musim kering, tidak mengandung kloroplas, vokuola besar dan mengandung sedikit plasma, kadang berlendir seperti pada Aloe vera;parenkim penimbun, terdapat dalam bagian tubuh tanaman, misal pada empulur batang, umbi, dan akar
  4. Parenkim udara (Aerenkim), ruang antar selnya besar, sel berbentuk bulat atau bintang, misal pada daun Canna
Ciri-ciri jaringan parenkim adalah : 
1. Terdiri dari sel-sel hidup yang berukuran besar dan berdinding tipis.
2. Bentuk sel parenkim segi enam.
3. Memiliki banyak vakuola.
4. Mampu bersifat meristematik.
5. Memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak rapat.



Jaringan Penyokong
  • Jaringan penyokong merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh.
  • Disebut juga jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selnya yang telah mengalami spesialisasi.
  • Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
JARINGAN KOLENKIM
  • Jaringan kolenkim yaitu jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh muda.terdiri dari sel-sel hidup yang bagian sudut dindingnya mengalami penebalan selulosa.Jaringan kolenkim mempunyai protoplasma yang aktif dan biasanya tidak mempunyai dinding sekunder,tetapi mempunyai sel primer yang lebih tebal dari pada sel-sel parenkim.
  • Jaringan kolenkim membantu mengokohkan bagian tumbuhan yang masih muda.
  • Jaringan kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya.
  • Bentuk selnya berkisar antara bentuk prisma sampai memanjang, dengan penebalan dinding sel yang tidak merata
  • Terdapat di dekat permukaan korteks pada akar, batang, tangkai daun, dan sepanjang tulang daun besar pada helaian daun;
  • Fungsinya adalah sebagai penunjang mekanis/penyokong organ tumbuhan yang muda.
Berdasarkan penebalan pada dinding sel, kolenkim dibedakan menjadi 4, yaitu
  1. Kolenkim sudut (angular), pada irisan melintangnya terlihat adanya penebalan di sudut-sudut sel;
  2. Kolenkim tubular, penebalannya merata di dinding sel, sehingga ruang sel terlihat seperti tabung;
  3. Kolenkim lempeng (lamellar), penebalan dindingnya sejajar permukaan organ
  4. Kolenkim lakunar, penebalannya terdapat di bagian dinding sel yang menghadap rongga antar sel
JARINGAN SKLERENKIM

  • Jaringan Sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan sehingga memiliki sifat kuat.
  • Jaringan sklerenkim hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan Sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa.
  • Sel sklerenkim dibedakan menjadi dua bentuk yaitu serat (fiber) dan sklereid.
  • Dinding selnya tebal, sekunder dan seringkali berlignin, pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang; membentuk kumpulan sel yang berkesinambungan ataupun terdapat tersendiri di antara sel-sel lain.
  • Sel-selnya berongga dan bukan sel hidup, serta memiliki dinding yang sangat kuat
  • Fungsinya adalah sebagai penyokong bagian tumbuhan yang telah dewasa
Sklerenkim dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu
  1. Serabut
  2. Sklereid
  • Serabut terdiri atas sel-sel yang panjang dan sempit, berujung runcing, sel-selnya berkumpul menjadi sebuah jalur panjang. Pada saat masih muda dan tumbuh aktif, ujung dindingnya saling merapat dan terlihat runcing.
  • Sklereid, berasal dari jaringan parenkim dengan penebalan dinding yang terlihat berlapis-lapis, bentuknya sangat bervariasi dari isodiametrik sampai tidak beraturan
  • Sel-sel skelerinkim terdapat dalam batang, tulang daun, dan berperan penting sebagai penutup luar pada buah dan biji yang keras
Jaringan Pengangkut
  • Jaringan pengangkut atau berkas vaskuler merupakan jaringan yang berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai daun, serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari
  1. Xilem
  2. Floem.
  • Xilem atau pembuluh kayu adalah jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa tipe sel yang dindingnnya mengalami penebalan dari zat kayu
  • Berdasarkan struktur dan fungsi, xylem merupakan jaringan yang kompleks, berasosiasi dengan floem membentuk jaringan yang bersinambungan di seluruh tubuh tumbuhan.
  • Xylem teridri atas beberapa jenis sel dan berfungsi dalam pengangkutan air, penyimpanan makanan, dan penyokong
Xylem tersusun atas
  1. Trakeid
  2. Trakea.
TRAKEID
  • Trakeid terdiri atas sel yang agak memanjang
  • Dalam irisan melintang, terlihat persegi dengan dinding ujung yang meruncing
  • Sel-selnya akan mati setelah dewasa, dan hanya sel yang berlignin yang tetap tinggal.
  • Air dapat bergerak secara lateral diantara dinding selnya karena adanya pit
  • Pit yaitu lekukan tempat tidak terbentuknya dinding sekunder.
TRAKEA
  • Trakea berasal dari trakeid
  • Ujungnya banyak memiliki pori untuk masuknya air dan zat hara
  • Komponennya lebih pendek dan lebih lebar dari trakeid
  • Berlignin dan dindingnya mengalami penebalan berupa gelang, cincin dan berpilin.
  • Setelah dewasa trakea dan trakeid berbentuk bulat panjang, terdiri atas lignin, dan tidak mengandung kloroplas
  • Pada tumbuhan paku-pakuan dan tusam, xylem hanya mengandung trakeid


Xilem tersusun oleh parenkim xilem, serabut xilem, trakeid, dan unsur pembuluh.

Floem atau pembuluh tapis merupakan jaringan yang tersusun oleh sel-sel hidup yang berperan penting dalam pengangkutan hasil Fotosintesis ( Floem -Fotosintesis)

  • Floem tersusun oleh parenkim floem, serabut floem, pembuluh tapis, sel pengiring (hanya terdapat pada Angiospermae ).
  • Floem merupakan unsur pembuluh tapis, yang masing-masing memiliki suatu sel pengiring,
  • Dinamakan pembuluh tapis, karena dinding ujung selnya berlubang,
  • Sel pengiring/pendukung mempunyai nuklues, sehingga dapat mengambil alih pengendalian umum sel-sel pembuluh tapis
  • Dengan adanya nucleus tersebut memungkinkan sel pengiring membelah diri sehingga dapat mengawal dan mengawetkan kehidupan di kedua sel
  • Floem berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis (terutama karbohidrat, hormon, dan sedikit asam amino)
  • Floem juga berfungsi menyimpan cadangan makanan, dan sebagai pendukung
Sel pengiring terdiri atas
  1. Serat
  2. Sklereida

Tipe – tipe berkas pengangkut :
  • Tipe – tipe berkas pengangkut Tipe kolateral Tipe konsentrasi Tipe radial
  1. Tipe kolateral : Tipe kolateral berkas pengangkut dimana xylem dan floem terletak berdampingan. Floem berada dibagian luar dari xylem. a. Tipe kolateral terbuka ; jika antara xylem dan floem terdapat cambium, dijumpai pada Dycotiledoneae dan Gymnospermae. b. Tipe kolateral tertutup ; jika antara xylem dan floem tidak dijumpai cambium, terdapat pada Monocotyledoneae.
  2. Tipe konsentris : Tipe konsentrasi berkas pengangkut dimana xylem dikelilingi floem atau sebaliknya. a. Tipe konsentrasi amfikibral ; apabila xylem berada ditengah dan floem mengelilingi xylem, dijumpai pada tumbuhan paku. b. Tipe konsentrasi amfivasal ; apabila floem ditengah dan xylem mengelilingi floem,dijumpai pada Cyrdiline sp. Dan rizoma Acorus calamus.
  3. Tipe radial : Tipe radial berkas pengangkut dimana xylem dan floem letaknya bergantian menurut jari – jari lingkaran,dijumpai pada akar tumbuhan.
Jaringan Gabus
  • Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus.
  • Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen dan terletak disebelah bawah dari jaringan epidermis.
  • Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam disebut feloderm yang merupakan sel-sel hidup,
  • sedangkan sel gabus yang dibentuk ke arah luar disebut felem dan merupakan sel-sel mati, dengan bentuk sel kotak, dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin, serta bersifat impermeabel (tidak tembus air ).
sebagai tambahan pada tumbuhan tertentu terdapat juga jaringan sekretoris yang disesuaikan perannya di lingkungan
Jaringan sekretoris :
  • Jaringan sekretoris Jaringan ini dinamakan juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Penyusun jaringan sekretoris yang penting adalah sbb : Sel kelenjar Saluran kelenjar Saluran getah
Sel kelenjar :
  • Sel kelenjar Sel kelenjar berasal dari parenkim dasar yang mengalami diferensiasi dan mengandung berbagai senyawa hasil metabolisme. Sel kelenjar disebut idioblas kalau bentuknya berbeda dengan sel-sel disekitarnya. Contoh : sel minyak dalam endosperma biji jarak,biji kacang,kulit kayu manis atau dalam rizoma jahe.
Saluran kelenjar :
  • Saluran kelenjar Saluran kelenjar terdiri dari sekelompok sel yang berdinding tipis,dengan protoplas yang kental mengelilingi suatu ruang yang berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut.Misal saluran kelenjar pada daun jeruk atau pada daun pinus.Senyawa yang dihasilkan ditimbun didalam ruang penyimpan,misalnya minyak atsiri,lender,getah dan damar.
Saluran getah :
  • Saluran getah Saluran getah terdiri dari sel-sel yang mengalami fungsi membentuk suatu system jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain dalam tubuh.Sel-sel tersebut berisi getah.contohnya pada beringin,ketela rambut dan karet.
JADI JARINGAN DEWASA ADALAH


Jaringan yang bisa dikategorikan menjadi tiga kelompok utama: 
  1. Jaringan epidermis (jaringan pelindung, terdiri dari sel-sel yang menyusun lapisan luar daun dan bagian-bagian tumbuhan yang masih muda)
  2. Jaringan pengangkut (menyusun xilem dan floem
  3. Jaringan dasar (mencakup parenkim) yang  kemudian bisa menjadi klorenkim, kolenkim, dan sklerenkim).
NOTE KOLENKIM



Sel Kolenkim: 

Fungsi Pengertian Contoh


Tanaman mengandung berbagai jenis sel. Semua sel ini menjalankan fungsi tertentu. Dalam artikel ini Anda akan belajar tentang struktur dan fungsi sel kolenkim.

Definisi Sel Kolenkim
Manusia dan hewan memiliki tulang untuk memberikan dukungan dan struktur. Karena tanaman tidak memiliki tulang, mengandung berbagai sel struktural yang memiliki komposisi dan fungsi yang berbeda. Salah satu jenis sel ini dikenal sebagai sel kolenkim.

Sel Kolenkim adalah sel yang memanjang dengan dinding sel tebal tidak teratur yang memberikan dukungan dan struktur. Dinding sel tebal terdiri dari senyawa selulosa dan pektin. Sel-sel ini sering ditemukan di bawah epidermis, atau lapisan luar sel pada batang muda dan urat daun.

Fungsi Sel Kolenkim
Sel Kolenkim memberikan dukungan struktural. Terutama, mereka melayani bagian tumbuh tanaman, seperti tunas dan daun. Tanaman yang terkena berbagai macam tantangan struktural dan mereka mampu bertahan dari hal-hal seperti hujan lebat, hujan angin, dan tekanan lain karena komposisi selular mereka. Sel Kolenkim berfungsi untuk memberikan dukungan dan mengisi ruang kosong yang akan digunakan untuk pertumbuhan selanjutnya.

Sel Kolenkim memiliki dinding sel yang menebal yang memungkinkan mereka untuk memberikan dukungan tambahan ke daerah-daerah di mana mereka ditemukan. Jika tidak ada sel kolenkim, kebanyakan tanaman akan mengalami kerusakan ketika mereka ditiup oleh angin atau ditumbuk oleh hujan karena mereka akan terlalu rapuh. Sel-sel kolenkim melindungi tanaman dengan melayani sebagai kerangka bagian dalam, sangat mirip yang tulang lakukan bagi manusia dan hewan lainnya.

Contoh Sel Kolenkim
Ahli botani biasanya mengklasifikasikan sel kolenkim menjadi empat jenis utama: angular, tangensial, annular, dan lakunar.

    Sel kolenkim angular diberi nama mereka karena dinding sel mereka lebih tebal di sudut dimana mereka terhubung dengan sel lain dan tipis di tengah, memberi mereka penampilan sudut. Sel-sel ini sering ditemukan pada dedaunan, memberi mereka tekstur bergelombang. Mereka telah secara khusus dipelajari dalam daun tanaman seledri.
    Sel kolenkim tangensial memiliki dinding sel yang tebal hanya ketika mereka sejajar dengan permukaan struktur di mana mereka ditemukan. Penebalan ini memungkinkan untuk kekuatan yang lebih besar dan dukungan untuk lapisan luar struktur tanaman, apakah itu sebuah batang atau daun.
    Sel kolenkim Annular adalah jenis yang paling langka. Telah diamati pada daun tanaman wortel. Hal ini ditandai dengan dinding sel merata menebal dan diyakini murni untuk dukungan dan struktur di segala arah, dengan tidak ada satu sisi dinding yang lebih tebal.
    Sel kolenkim Lakunar dikenal karena memiliki banyak ruang antar antara sel-sel. Ini cocok bersama-sama seperti matriks dan mengisi ruang dalam bagian tanaman yang lain akan kosong dan rentan runtuh. Anda dapat menganggap itu sebagai kerangka bangunan atau perancah yang untuk dukungan tambahan di tempat-tempat yang akan lemah.

Ringkasan Sel Kolenkim
Sel Kolenkim adalah sel memanjang dengan dinding sel menebal yang menyediakan struktur dan dukungan bagi tanaman. Ada empat jenis sel kolenkim dan mereka ditandai dengan ketebalan dinding sel mereka dan jumlah ruang antar di sekitar mereka. Empat jenis tangensial, annular, lakunar, dan angular.

sumber:https://biologigonz.blogspot.com/2010/02/jaringan-dewasa-tumbuhan.html