Senin, 07 Januari 2019

Pneumonia

Pengertian Pneumonia


Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada penderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah. Akibatnya, penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil.
alodokter-pneumonia
Bakteri, virus, dan jamur merupakan organisme yang dapat menyebabkan pneumonia. Namun pada penderita dewasa, kondisi ini paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri.
Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian pada anak tertinggi di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa penyakit ini menjadi pemicu 16% kematian anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Pada tahun 2015, terdapat lebih dari 900.000 anak-anak yang meninggal akibat pneumonia. Di Indonesia sendiri, lebih dari 500.000 balita menderita pneumonia dan telah merenggut hampir 2.000 jiwa balita pada tahun 2017.

Pengobatan Pneumonia

Pengobatan pneumonia bertujuan untuk menyembuhkan infeksi yang terjadi, serta mencegah komplikasi yang ditimbulkan. Pengobatan dilakukan sesuai penyebab serta tingkat keparahan yang dialami. Untuk pneumonia ringan, pasien akan diberi obat berupa:
  • Obat pereda nyeri. Obat ini diberikan untuk meredakan demam dan rasa tidak nyaman. Contoh obat ini adalah ibuprofen atau paracetamol.
  • Obat batuk. Obat ini dapat meredakan batuk sehingga penderita bisa beristirahat. Pemberian obat ini sebaiknya dilakukan dalam dosis yang rendah. Selain meredakan batuk, terdapat jenis obat batuk yang berfungsi untuk mengencerkan dahak.
  • Antibiotik. Obat ini digunakan untuk mengatasi pneumonia akibat bakteri. Sebagian besar penderita pneumonia memberi respons yang baik terhadap antibiotik dalam waktu 1-3 hari.
Di samping pemberian obat, beberapa upaya mandiri juga dapat dilakukan di rumah untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah pneumonia kambuh kembali. Upaya tersebut meliputi:
  • Banyak beristirahat.
  • Mengonsumsi banyak cairan.
  • Tidak melakukan kegiatan yang berlebihan.
Penderita pneumonia sebaiknya dirawat di rumah sakit jika telah berusia di atas 65 tahun, fungsi ginjalnya menurun, memiliki tekanan darah rendah, sesak napas, suhu tubuhnya di bawah normal, dan detak jantungnya tidak normal.
Perawatan di rumah sakit juga dibutuhkan untuk penderita pneumonia yang berusia kurang dari 2 bulan, tampak lebih sering tidur dan lemas, sesak napas, memiliki kadar oksigen darah yang rendah, serta mengalami dehidrasi.
Perawatan di rumah sakit dapat berupa:
  • Pemberian antibiotik melalui suntikan.
  • Penambahan oksigen. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kadar oksigen dalam aliran darah, melalui selang atau masker oksigen.
  • Rehabilitasi paru. Terapis akan membimbing pasien melakukan latihan pernapasan untuk memaksimalkan penyerapan oksigen.
Sedangkan pasien pneumonia dengan gejala yang sangat parah, perlu ditempatkan dalam ruang perawatan intensif dan dipasangkan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Proses penyembuhan pneumonia juga tergantung dari jenis pneumonia, tingkat keparahan, serta kondisi kesehatan penderita pada umumnya. Penderita pneumonia yang berusia muda biasanya dapat kembali menjalani kegiatan secara normal dalam waktu satu minggu. Penderita lainnya mungkin memerlukan waktu lebih lama dan masih merasakan lelah selama beberapa waktu. Sementara jika gejala pneumonia sangat parah, maka waktu penyembuhan dapat mencapai beberapa minggu.

Pencegahan Pneumonia

Pencegahan pneumonia dapat kita lakukan dengan langkah-langkah sederhana. Beberapa di antaranya:
  • Menjalani vaksinasi. Vaksin merupakan salah satu langkah agar terhindar dari pneumonia. Harap diingat bahwa vaksin pneumonia bagi orang dewasa berbeda dengan anak-anak.
  • Mempertahankan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti cukup beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga.
  • Menjaga kebersihan. Contoh paling sederhana adalah sering mencuci tangan agar terhindar dari penyebaran virus atau bakteri penyebab pneumonia.
  • Berhenti merokok. Asap rokok dapat merusak paru-paru, sehingga paru-paru lebih mudah mengalami infeksi.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol. Kebiasaan ini akan menurunkan daya tahan paru-paru, sehingga lebih rentan terkena pneumonia beserta komplikasinya.
sumber:https://www.alodokter.com/pneumonia/pencegahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar